FEATURE
Defenisi, Fungsi, Jenis, dan
Karakteristik Feature
Pengertian Feature
Menurut Asep Syamsul M. Romli dalam
bukunya Jurnalistik Praktis, dikatakan bahwa para ahli jurnalistik belum
ada kesepakatan mengenai batasan feature. Masing-masing ahli memberikan rumusannya
sendiri tentang feature. Jadi, tidak ada rumusan tunggal tentang pengertian
feature. Yang jelas, feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun
tidak selalu harus mengikuti rumus klasik 5W + 1 H dan bisa dibedakan dengan news,
artikel (opini), kolom, dan analisis berita.
Menurut Daniel R. Williamson (1983),
misalnya, feature ibarat desir angin di antara pepohonan. Maksudnya, tiap orang
mudah merasakannya, namun sulit merumuskan rasa itu dalam kata-kata. Ada pula
sebuah definisi yang mengatakan bahwa feature adalah adalah tulisan dalam media
massa yang bersifat lebih bebas dan disusun dengan mengandalkan gaya
individual.
Istilah feature yang setiap hari
terdengar diruangan redaksi, memiliki berbagai arti. Ia merupakan “bak sampah”
para redaktur, dimana tulisan-tulisan yang tidak layak berita ditampung disini
untuk dijadikan feature.
Menurut Charnley, istilah feature
sebenarnya mencakup juga beragam berita yang mengandung isi yang nonimajinatif
maupun yang nonemotif. Dalam arti luas, katanya, akan amanlah jika dikatakan
bahwa feature adalah berita yang bahannya dipilih untuk disajikan terutama
karena unsur beritanya bukan ditekankan pada aktualitas.
Pendekatan Charnley ini mengurangi
pemberian tekanan pada nilai-nilai emosional yang terdapat dalam defenisi
Mckinney, maupun pada unsure aktualitas yang terdapat dalam berita-berita
formal. Pendekatan tersebut sebaliknya menyatakan bahwa aktualitas bukan ciri
dominan sebuah berita feature, baik bagi media sendiri maupun bagi konsumen.
Perhatian yang sesungguhnya terpusat pada satu atau lebih dari unsure lain.
secara spesifik, kalangan redaktur menunjuk semua jenis berita berikut yaitu:
sebagian punya nilai berita dan sebagian lagi tidak. (Prof.DR. Muhammad
Budyatna, M.A.: 221).
Feature merupakan bentuk
tulisan yang dalam dan enak untuk disimak. Kisahnya deskriptif, memaparkan
peristiwa secara objektif, sehingga bisa membangkitkan bayangan-bayangan
kejadian yang sesungguhnya kepada pembaca. Redaktur Senior Majalah Gatra,
Yudhistira ANM Massardi, mengatakan, Feature bukan karya fiksi, tapi karya
jusnalistik. Karenanya, Featur harus memiliki satu makna, satu arti, tidak
seperti karya sastra yang banyak arti tergantung si pembacanya. Feature juga
disebut karya “sastra jurnalistik” karena sangat bertumpu pada kekuatan
deskripsi yakni mampu mengambarkan situasi dan suasana secara rinci, hidup,
berkeringat (basah), beraroma, membuka pintu akal, membetot perhatian, meremas
perasaan, sehingga imajinasi pembaca terbawa ke tempat peristiwa.
Jadi, Jika dalam penulisan berita
yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, maka dalam penulisan feature kita
dapat memakai teknik ‘’mengisahkan sebuah cerita’’. Itulah kunci perbedaan
antara berita ‘’keras’’ (spot news) dan feature. Penulis feature pada
hakikatnya adalah seorang yang berkisah. Penulis melukis gambar dengan
kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke
dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh
utama. Penulis feature untuk sebagian besar tetap menggunakan penulisan
jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu sangat efektif untuk
berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya untuk
mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu.
Batasan feature macam-macam. Umumnya
orang mengartikannya sebagai : karangan khas. Rasanya, pengertian itu belum
menjelaskan apa-apa. Deskripsi feature yang agak jelas barangkali yang ini,
“cerita feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang
terutama dimaksudkan untuk membuat senang dan member informasi kepada pembaca
tentang suatu kejadian, keadaan, atau aspek kehidupan”. ( seandainya saya
wartawan tempo : 9).
Asep Syamsul M. Romli menjelaskan
bahwa dari sejumlah pengertian feature yang ada, dapat ditemukan beberapa ciri
khas tulisan feature, antara lain:
1. Mengandung segi human interest
Tulisan feature memberikan penekanan
pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi—menghibur, memunculkan
empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung
segi human interest atau human touch—menyentuh rasa manusiawi.
Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang
pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita
keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan
pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra
Satu hal penting dalam sebuah
feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara
atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen
atau novel—bacaan ringan dan menyenangkan—namun tetap informatif dan faktual.
Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang
sedang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita
yang sifatnya ringan dan menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi
menghibur (entertainment) sebuah surat kabar.
Karakteristik Feature
1. Kreatif
Memungkinkan penulis “mencipta”
sebuah cerita (dengan teknik berkisah), namun bukan cerita fiktif. Laporan
feature harus mengkreasikan sudut pandang penulis berdasarkan riset terhadap
fakta-fakta yang telah ditelusuri.
2. Subjectif
Dengan penggunaan model aku,
memungkinkan penulis memasukkan emosi dan pikirannya. Sangat mungkin
menggunakan sudut pandang orang pertama, atau “saya” dengan emosi campur nalar,
sebagai cara mendapatkan fakta-fakta.
3. Informatif
Feature memang terkadang tidak
memiliki nilai berita. Ia justeru cenderung memberi nilai informasi mengenai
situasi/aspek kehidupan. Materi laporan tentang hal yang ringan, namun berguna
bagi masyarakat. Seperti situasi saat peristiwa terjadi dan tidak diliput media
lain.
4. Menghibur
Bahan feature dengan sengaja
dicarikan dari cerita yang ekslusif dan ditulis secara mendalam (indepth),
termasuk aspek humor yang menyertainya. Laporan harus berwarna-warni terhadap
berita-berita rutin seperti pembunuhan, selingkuh, bencana alam dll, sehingga
pembaca larut dalam kesedihan atau malah tertawa terbahak-bahak.
5. Awet / Tidak Dibatasi Waktu
(unperishable)
Berita bisa basi dalam 24 jam, tapi
feature tak akan pernah basi bahwa feature tidak lapuk dimakan deadline, karena
topiknya dibahas secara mendalam.
2.3 Jenis-jenis Feature
a. Feature Berita
Yaitu suatu feature yang lebih
banyak mengandung unsur beritanya, dan berhubungan dengan peristiwa aktual yang
menarik perhatian khalayak. Feature ini biasanya adalah merupakan pengembangan
dan pendalaman (News analisys) dari sebuah Straight News atau issue yang masih
menjadi perhatian publik.
b. Feature
Opini
Feature jenis inipun biasanya
terkait secara langsung atau tidak langsung dengan isu-isu yang masih aktual
tentang sebuah peristiwa, sebuah ide/gagasan, atau sebuah statemen (pernyataan)
orang penting, dan lain-lain. Bisa juga termasuk ke dalam jenis ini adalah
artikel tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fenomena kehidupan
sosial-ekonomi, politik, kebudayaan, kesusteraan, dan lain-lain.
c. Feature
Human Interest
Yaitu Feature yang muatan isinya
langsung dapat menyentuh rasa perikemanusiaan pembaca, seperti kegembiraan,
kejengkelan, bahkan kebenciannya. Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di
rumah sakit, kehidupan seorang petugas kebersihan di jalanan, liku-liku
kehidupan seorang guru di daerah terpencil, suka-duka menjadi dai di wilayah
pedalaman, atau kisah seorang penjahat yang dapat menimbulkan kejengkelan.
d. Feature
Profil Tokoh (biografi)
Featur biografi atau tentang riwayat
perjalanan hidup seseorang, terutama kalangan tokoh seperti pemimpin
pemerintahan dan masyarakat, public figure, atau mereka yang selalu mengabdikan
hidupnya untuk negara, bangsa, atau sesuatu yang bermanfaat bagi peradaban umat
manusia, senantiasa mendapat tempat yag terhormat di berbagai perpustakaan
kampus dan sekolah di seluruh dunia. Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang
meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki
keunikan sehingga bernilai berita tinggi. Itu sebabnya, kita bisa menuliskan
tentang profil para pemimpin Islam di masa lalu, misalnya. Atau kita juga bisa
cerita tentang kisahnya al-Khawarizmi, ilmuwan muslim yang menemukan angka nol.
e. Feature
Perjalanan/Petualangan
Feature ini biasanya ditulis oleh
pelaku perjalanan atau petualangan secara langsung atau tak langsung. Tulisan
ini mengungkap laporan kisah perjalanan, fakta-fakta yang ditemui, dan kesan-kesan
yang dirasakan selama perjalanan itu. Feature yang mengajak pembaca, pendengar,
atau pemirsa untuk mengenali lebih dekat tentang suatu kegiatan atau
tempat-tempat yang di nilai memiliki daya tarik tertentu.
Dalam Feature jenis ini, subjektifitas penulis sangat menonjol dengan sudut pandang “aku” atau “kami”. Misalnya, tentang perjalanan menunaikan ibadah haji.
Dalam Feature jenis ini, subjektifitas penulis sangat menonjol dengan sudut pandang “aku” atau “kami”. Misalnya, tentang perjalanan menunaikan ibadah haji.
f.
Feature Sejarah
Feature ini bercerita tentang
fakta-fakta sejarah peristiwa dan tokoh masa lampau di suatu daerah atau
tempat. Berbagai tempat dan peninggalan bersejarah, sejak ribuan tahun silam
hingga satu abad terakhir, baik dalam lingkup internasional dan nasional maupun
dalam lingkup regional dan local, senantiasa menjadi objek cerita feature yang
amat menarik. contohnya tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan RI,
peristiwa Keruntuhan Khilafah Islamiyah, sejarah tentang Istana al-Hamra
dan benteng Granada. ‘Melongok’ kejayaan Islam di masa lalu. Sejarah tentang
kekejaman tentara Salib saat membantai kaum muslimin, sejarah pertama kali
Islam masuk ke Indonesia dan sebagainya.Feature sejarah yang baik, mampu
membawa pembacanya ke masa silam. Seolah para pembaca ikut masuk ke dalam
peristiwa sejarah yang dibacanya.
g. Feature
Tips
Feature ini dikenal juga dengan
informasi how to do it. Misalnya tentang memasak, merangkai bunga, membangun
rumah, seni mendidik anak, panduan memilih perguruan tinggi, cara mengendarai
bajaj, teknik beternak bebek, seni melobi calon mertua dan sebagainya.
Fungsi Feature
Dengan kedudukan yang sangat penting
dan tak tergantikan tersebut, maka fungsi feature mencakup lima hal :
- Sebagai pelengkap sekaligus variasi sajian berita
langsung (straight news)
- Pemberi informasi tentang situasi, keadaan, atau
peristiwa yang terjadi
- Penghibur atau sarana rekreasi dan pengembangan
imajinasi yang menyenangkan
- Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan
atau peristiwa
- Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi
khalayak.
Syarat menjadi penulis feature
- Memiliki imajinasi yang kuat dalam membaca masalah ataupun
peristiwa yang memungkinkan dia menemukan kisah yang mengena dihati publik
- Punya keteraturan dalam berpikir
- Punya kemampuan untuk research
- Memiliki keterampilan (cerdik) dalam menentukan
polatulisan atau struktur sehingga laporan itu jelas dan memikat
- Pandai berbahasa baik dan benar, serta kreatif
menggunakan katadan menyusun kalimat
- Memiliki kemampuan observasi yang tajam
- Punya pengetahuan umum yang luas
- Memerlukan dukungan perpustakaan dan dokumentasi
yangbaik(lengkap)
- Jujur.
Komentar
Posting Komentar